SAMPULNUSANTARA.COM – Warga mempertanyakan sikap aktivis Anang Rosadi yang selalu menyoalkan tentang Proyek Penataan Kawasan Sekumpul yang merupakan pengerjaan tahap I, ia menganggap mantan politisi cari panggung.
Setelah Aktivis Anang Rosadi Adenansi kembali mengkritisi material proyek sekumpul, seorang warga buka suara menyikapi gerak grik yang dilakukan oleh mantan anggota DPRD Kalsel tersebut.
Hasan mengatakan, sikap yang dilakukan oleh Anang Rosadi terlihat mencari panggung, ia menduga ada tindakan politik yang dimanfaatkan oleh Anang Rosadi agar menjadi sorotan publik, yang mana malah menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Saya melihat dia hanya mencari panggung cari sensasi memanfaatkan sekumpul untuk mungkin kembali bisa dikenal dan dipercayai masyarakat lagi, malah yang terjadi menimbulkan keresahan di masyarakat,” ucapnya.
Menurut Hasan, apa yang di lontarkan oleh Anang Rosadi terkait dugaan material yang tidak sesuai pada proyek pembangunan sekumpul bukan tugas dan kewenangannya, ia berpendapat hal seperti itu diserhakan saja kepada yang ahli.
“ia bukan tukang ahli material lo, seharusnya itu diserahkan kepada yang ahli saja, ya kalau ada yang rusak ya diperbaiki,” katanya.
Dengan dilaksanakannya penataan pembanguan kawasan sekumpul menurut Hasan mesti disyukuri, bukan malah menghambat.
“Jangan menghabat lah, kita warga Kalsel tentu sangat bersyukur dengan pembangunan kawasaan sekumpul, kita doakan semoga sekumpul terus dibenahi dan membuat nyaman para jemaah saat haul nanti,” tungkasnya.
Sebelumnya, Pengamat Anang Rosadi Adenansi mmenyatakan telah menemukan bukti baru terkait proyek penataan kawasan Sekumpul Tahap I, ia berjanji akan melaporkannya ke KPK. Dari selesai pembangunan sampai sekarang, menurutnya banyak ditemukannya kejanggalan dan diindikasi merugikan negara.
“Setelah diteliti dalam sebulan ini di PT Superintending Company Of Indonesia atau Sucofindo, material utama trotoar terindikasi bukan batu alam,” ujarnya dalam jumpa pers bersama wartawan.
Ia mengungapkan, ada kandungan material yang seperti batu olahan oleh manusia, mengingat ada banyak kandungan semennya. Dan berharap proyek di Sekumpul agar tidak dimanfaatkan untuk popularitas bahkan keuntungan pribadi. Sebab hal itu akan terungkap dengan sendirinya.
Proyek senilai 32 miliar rupiah itu sebelumnya memang banyak menuai kritik hingga sampai ada peninjauan Komisi V DPR RI beberapa waktu lalu. Proyek itu sendiri dilaksanakan Kementerian PUPR dengan pemenang tender PT Cahaya Sriwijaya Abadi akan serah terima September ini.
Adapun pengerjaan lanjutan proyek penataan kawasan Sekumpul untuk tahap II dan III direncanakan 2023 mendatang.